Rabu, 17 Juli 2013

PUASA DAN BLOGGER


  Apa hubungan antara bulan puasa dan blogger? Mungkin itu yang terlintas dalam pikiran Anda ketika membaca judul ini. Begitu juga yang terlintas dalam pikiran saya. Ya memang kalau dihubung-hubungkan sangat tergantung pribadi masing-masing.
      . Bagiku bulan puasa ini punya makna tersendiri. Kami senang membuat blog  bersama-sama semua guru SMPN 1 Sembalun.Kami dipandu oleh Stephanie Livingstone  sahabat dari Australia.Dia sudah enam kali pulang pergi Sembalun Australia sebagai sukarelawan mengajar Bahasa Inggris di sini. Dia dengan senang hati membimbing kami  membuat blog di internet. di hari kedua ini.
      Awalnya secara tiba-tiba saya diberitahu kepala sekolah  saya  Pak Sinarman tentang kegiatan ini tapi saya kurang bersemangat.Tak tahu entah mengapa.Setelah ingat beberapa bulan terakhir ini banyak sekali data yang diminta kementrian Pendidikan yang berbasis data online baru saya tersadar. Ini penting bagi.Seperti biasa jika guru disuruh belajar kembali seperti ini pasti muncul sifatnya yang dulu ketika sedang sekolah. Ada yang memperhatikan ada juga yang tidak.ada yang asal datang. Ada juga yang aktif sampai tugas selesai.Ah tapi sepertinya semua mengerjakan tugas sampai selesai.Kecuali beberapa orang saja yang tidak.Di rumah pasti dikerjakan dengan sebaik-baiknya.Tipe yang terakhir ini yang biasanya  sangat disayang guru.Semua tugas selesai di rumah walaupun kadang dibantu orang tua.Celakanya kadang orang tuanya yang menuliskan langsung . Kan kelihatan dari tulisannya. Biasanya orang tua tak sabar jika anaknya  "kurang cerdas". Tapi kali ini tak mungkinlah orang tua di rumah membantu anaknya yang sudah jadi guru membuat blog . Kalau ini terjadi pasti heboh. Luar biasa kemampuan internet para orang tua kita.
             Saat kelas hampir selesai seseorang masuk, Ternyata ia adalah Shane dari Australia juga.. saya senang juga bertemu dengannya.Biasa  kalau ada wisatawan saya bisa practice my broken english alias bahasa Inggris yang   rusak serusak-rusaknya. Biasanya mereka akan bilang "Your English is very good" Padahal pasti banyak yang lucu  kedengaran di telingannya.Begitulah kita kadang harus banyak belajar menghargai. Saya sempat bertanya  kepada Shane  apa bahasa Birmanya How are you?"Mingalabar" jawab Shane.Dia menjelaskan bahwa ia lahir di Australia dari kedua orangtua yang berasal dar Burma.
            Kelas berakhir saat waktu solat Zuhur tiba. Peserta pulang tapi Mis Stefanie sebagai pembimbing masih bekerja di kelas sampai menjelang Magrib.Luarbiasa.Tampaknya banyak pekerjaan yang harus dia selesaikan. Sibuk sekali
              Hari berikutnya para peserta tampak tiba lebih pagi di kelas.Begitu juga Mis Stefanie.Semua tampak antusias mengikuti langkah berikutnya.Tapi sayang disayang saat pembimbing mau menayangkan materi lewat LCD ,listrik  tidak hidup.Mati total.Terpaksa kita bekerja dengan sisa-sisa energi yang masih tersisa di bateri laptop masing- masing. Satu per satu komputer pangku inipun saling susul mati lemas tak berdaya   Lama menunggu tibanya mahluk halus yang bernama arus listrik.Tetap tak kunjung tiba. Ya memang begitulah kita pasti kecewa jika mengharap kepada mahluk ini.  Kelaspun berakhir dengan komitmen nanti jam satu siang bisa dilanjutkan.
              Jam satu yang disepakati tiba juga. Sayang peserta yang datang juga satu saja. Menjelang Asar kelas selesai karena Bu Guru harus mengajar di kelas  yang lain. Sebelum berpisah tentu saling ingatkan semoga bisa jumpa besok pagi lagi.
            Hari ke tiga pelajaran berjalan lebih seru lagi. Semua peserta saling bantu membuat artikel untuk mengisi blok masing-masing.Selainitu materi ditingkatkan pada cara menemukan kembali  email yang  tidak bisa dibuka karena lupa  sandinya.Ya memang repot kalau lupa terus. Begitulah tabiat manusia sering lupa. Asal jangan lupa pulang ke rumah masing –masinglah.Syukurlah Ibu Guru Step dengan sabar membimbing hingga menemukan si Sandi yang sudah lama hilang itu. Seorang peserta yang merasakan pentingnya cara menemukan si sandi yang hilang ini bahkan sempat mengundang suaminya  yang   emailnya sudah lima tahun tak bisa dibuka.Kurang lebihlah Akhirnya terbuka juga berkat bimbingan Mis Guru Stephanie.   
             Hari terakhir  penyakit yang  menyebalkan datang lagi. Mati lampu lagi.Kalau sudah begini kembali pelajaran jalan  terseok-seok.Program yang telah disiapkan guru tak bisa ditayangkan lagi.Terpaksa peserta berjubel mengelilingi Mis Step yang menjelaskan dengan laptopnya sampai selesai. Besok pagi Sang Guru akan balik ke Australia.Selamat jalan Guru Stephanie jangan lupa balik lagi ke Sembalun. Trimakasih
 
.









 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar