Minggu, 18 Agustus 2013

Puasa Kali ini



Umaat Islam di seluruh dunia menyambut bulan puasa dengan penuh kegembiraan.Padahal pada bulan ini tidak boleh makan, minum dan lainnya yang bisa membatalkan puasa. Malam hari tadarusan Al Qur’an sampai tengah malam setelah solat tarawiih.  Yang kaya menanti bulan ramadhan untuk menyantuni fakir miskin.Yang miskin  berjubel antri  menukar kupon yang didapat dengan bingkisan yang telah disiapkan panitia. Bahkan sejak beberapa tahun yang lalu ada yang saling injak sampai jatuh korban.

Ada juga yang sibuk menyiapkan bahan panganan untuk dijual.Ada pula yang jauh hari telah menyiapkan produksii petasan secara besar-besaran. Bayangkan berapa Ton yang didistribusikan ke seluruh Indonesia Walaupun mengganggu tetap saja diproduksi  dan sulit ditertibkan. Penyebabnya hanya satu karena menguntungkan. Tentu hanya menguntungkan penjual bukan pemakai apalagi masyarakat.Biasanya kalau ada yang membakar mercon dekat masjid  akan dikejar Pak RT atau Pak Kadus barulah suara mercon  hilang sementara saat tarawih.
Ada juga kesibukan baru bagi para guru di bulan puasa ini.Mereka  harus  mengumpulkan berkas seluruh STTB yang dimiliki sebagai data  Dapodik yang berbasis online. Legalisir ke sekolah yang kadang sudah ditutup tidak beroperasi lagi. Susahnya ada yang STTB nya sudah hilang  dan harus diurus pulang ke luar daerah di daerah asal yang jauh. Sampai masuk selesai lebaranpun belum  kembali. Penyebabnya karena  urusan belum selesai.Sedikit yang merencanakan iktikaf dibagian  sepuluh hari terakhir.
           Saat tiba Hari Raya rasa sahdu terusik pertikaian.Mestinya kesempatan ini untuk saling maaf memaafkan. Malah sebaliknya banyak keributan.Dulu saya melihat ada keributan yang diberitakan  mass media jauh tempatnya.  Kita merasa aman.Masyarakat kita selalu ramah dan rukun. Sekarang  perkelahian antar desa terjadi di desa sendiri. Beruntunglah saya tahu setelah empat malam kedua desa saling serang. Wah ternyata selesai bulan puasa sibuk saling ancam.