Saya sepakat dengan Indra yuliana, Netty Handayani membuat klub takbiran di malam lebaran. Di saat malam takbiran saya
bertakbir bersama teman- teman di pintu gerbang Taman Nasional Gunung rinjani
di kios Inak Adi.Kami Kumpul sekitar 8 orang. Takbir yang kami gemakan tanpa
alat pengeras suara seperti di masjid sekitar. Kami semua menikmati suasana
ini. Ada rasa sedih di hati.Teringat keluarga yang jauh tak bisa takbiran
bersama mereka. Keluarga saya berada di
Batu Malang Jawa Timur.Sekitar tiga tahun tak bertemu. Selanjutnya kami larut dalam
suasana gembira. Teman saya juga menyalakan kembang api dan mercon. Saya
senang melihat indahnya malam ini dengan
semerbak kembang api yang menarik. Sekitar
dua jam saja acara kumpul takbiran selesai. Masing-masing pulang ke rumah. Saya
pulang bersama ayah. Terasa ngantuk memang
saat dibonceng oleh ayah.
Di hari raya
idul fitri saya beserta keluarga pergi
shalat idul fitri masjid.Di pagi itu saya senang sekali.Hari yang
ditunggu-tunggu ternyata tiba juga. Saya
juga merasakan sedih karena berakhir bulan 1.000 berkah dan hanya datang 1
tahun sekali .Namun saya kecewa juga
karena tidak bisa menunaikan
shalat idul fitri bersama keluarga-keluarga saya yang jauh.
Seusai shalat
saya langsung pulang. Sungkeman dengan kedua orang tua kegiatan pertama dan
utama di hari raya ini.Saya menangis dan
terus menangis saat bersungkem. Saya sudah melakukan banyak kesalahan baik di
sengaja maupun tidak. Alangkah hebatnya orangtua saya dia selalu memaafkan dan
sabar membimbing saya jika ada kesalahan.Setelah itu kami pergi bersilahturahmi ke rumah Mbah Surat yang
kami anggap sebagai keluarga sendiri. Rumahnya
memang tidak jauh dari tempat tinggal saya.
Saya sempat menelfon kerabat di Jawa
dan Kalimantan usai silaturrahmi ke Mbah
Surat. .Sayameminta maaf lahir
dan batin atas kesalahan yang telah saya perbuat .Saya sedih di hari ini. Eyang putri saya
dirawat di Rumah Sakit. Dia mengidap penyakit Anemia sudah lama.Saya
sangat terpukul. Mestinya saya terima
kabar gembira di hari raya malah sebaliknya yang terjadi.
Untuk menghibur hati kami
sekeluarga pergi berlibur ke pantai . Dalam perjalanan tetap tak bisa melupakan Eang Putri yang sedang sakit.Di jalanan pun
ramai bahkan di pantai orang-orang pun banyak .Kami hanya duduk dan melihat
indahnya pemandangan .Saya berjalan-jalan di pinggir pantai memainkan pasir dan
air pantai itu.Tanpa sengaja saya bertemu dengan teman saya.Kami bermain
bersama.Tak lupa makan bersama.Ayah saya tiba-tiba menghampiri.Di tangannya ada lima
ekor ikan. Ikan itu besar-besar. Saya
tidak tahu jenis ikan itu dan namanya. Ayah menyalakan api dan ikan-ikan itu kami bakar.Kami makan dengan
lahap menyantap ikan bakar yang gurih dan manis. Hari sudah sore , dan kami pun
bergegas pulang .
Di
perjalanan kami melihat ada orang banyak yang sedang berkumpul .Kamipun
berhenti. Ternyata setelah kami lihat ada seorang ibu dengan anaknya yang tertabrak
sepeda motor . Menurut saksi mata pengendara sepeda motor yang salah.Dia mengendarai sepeda motor kebut-kebutan .Warga
lekas memanggil mobil Ambulance .Lukanya pun sangat parah .Warga yang melihat kecelakaan itu membantu membopong
korban ke mobil ambulance.Mereka di bawa ke rumah sakit terdekat.Kami melanjutkan
perjalanan pulang dengan perasaan lebih berhati-hati .
Jam
menunjukkan pukul 17.30 WITA saat kami sampai
di rumah.Keesokan harinya saya bangun pagi-pagi dan mandi. Masih terasa sisa
kelelahan yang kemarin. Tak disangka keluarga
saya dari Labu Api datang. Rumahnya di dekat pelabuhan Lembar. Labuhan
penyeberangan antara Pulau Lombok dan Bali .Kedatangan mereka membuat
saya bahagia .Dan tanpa di sangka saya pun diberi uang .Awalnya saya menolak
karena saya sudah besar. Akhirnya saya
terima juga karena terus didesak.
Saya
bersama sepupu saya pergi jalan-jalan.Saya juga mengajaknya pergi ke rumah
teman saya: Indra.Suasana disana sangat ramai. Banyak keluarga Indra datang
berkunjung.Kamipun saling memaafkan .Saya tak lupa memperkenalkan sepupu saya
Nita dengan teman saya Indra.Kami pun di suguhi makanan.Kue lebaran khas Suku
Sasak .Kuenya sangat enak dan saya ketagihan memakannya . Namanya jaja tujak.Menjelang
sore saya pamitan pulang ke rumah.
Seminggu
sesudah lebaran Idul Fitri,tiba pula lebaran Ketupat . Saya bersama keluarga
memakan ketupat di damping dengan ayam opor .Rasanya sangat enak sekali .Dan
kami menikmati suasana lebaran ketupat dengan bahagia .Keluarga dari Labu Apipun pulang setelah berlibur selama seminggu di Sembalun.
Sedih rasanya ditinggal.(Novenda Yurike Prastika kelas IXA SMPN I
SEMBALUN LOMBOK TIMUR NTB INDONESIA)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar