Kamis, 05 September 2013

KOSTUM BARCELONA HADIAH DI HARI RAYA



           Saat hari raya idul fitri ,saya tidak pergi kemana-mana. Saya hanya di rumah saja.Usai sholat hari raya hanya tidur saja. Sebenarnya saya ingin pergi ziarah ke makam kakek.namun karena keluarga yang lain tidak pergi,jadi terpaksa saya berdiam di rumah. Terbayang makam kakek yang ada di Suela. Cukup jauh dari tempat tinggal saya.Saat ini aku hanya bisa berhayal saja bisa berziarah ke makam kakek tercinta. Saat bangun dari tidur saya lantas pergi ke kamar mandi untuk berwudhu agar saya bisa melaksanakan shalat zuhur.
          Kira-kira jam satu setelah shalat zuhur,saya disuruh ibu untuk pergi ziarah ke rumah ayah. Maklum ibu dan ayah sudah berpisah saat saya masih kecil. Saya kerumah ayah menggunakan sepeda motor. Rumah ayah berjarak sekitar  dua kilometer dari rumah ibu. Saya tinggal bersama ibu sejak ibu berpisah.Sesampai di rumah ayah saya melihat rumahnya sangat sepi. Ternyata mereka tidak ada dirumah. Seorang teman yang saya kenal  memberi tahu bahwa ayah sekeluarga pergi ke makam kakek saya. Saya tidak tahu dimana makam kakek saya itu. Saya tak pernah diajak ziarah ke sana. Saya langsung pulang dengan pikiran yang amat bersalah dan kecewa.
            Di hari yang lain saya tetap di rumah saja.Meskipun begitu ada pengobat hati saya.Saya sangat senang karena paman saya membelikan saya baju sepak bola.Baju sepak bola yang di belikan adalah baju barcelona.Barcelona itu adalah club favoritku.Meskipun begitu saya tetap menyendiri.
           Bosan juga ternyata menyendiri di rumah.Akupun pergi ke rumah teman untuk bermain playstation. Temanku bernama Arif. Kami bermain playstation kira-kira sepuluh set. .Permainan yang kami mainkan adalah sepak bola.Saya bermain di pihak  Barcelona sedangkan Arif bermain di pihak Real madrid.Sungguh kesal hatiku karena sepanjang kami bermain saya hanya menang tiga kali.Kalah lima kali,dan imbang dua kali. Akhirnya ingat juga ini hanya permainan.
               Sepulang dari rumah teman,saya lantas mengambil air wudhu untuk menunaikan shalat Asyar .Selepas  shalat Asyar aku dan teman-teman yang muda pergi ke lapangan Lendang Luar untuk bermain sepak bola.Karena saya yang paling kecil di antara teman-teman yang lainnya,jadi saya mengalah dan memberikannya untuk bermain terlebih dahulu.Meskipun saya jadi cadangan saya tetap senang karena saya tetap dapat bermain.
              Besok paginya karena saya masih libur sekolah.Agar  di rumah tidur terus  saya keluar ke jalan raya.Di jalan raya saya dan teman-teman hanya nongkrong melihat orang-orang jalan berlalu di depan kami.jika cewek yang lewat kami bilang ceeweek dan jika sebaliknya jika yang cowok lewat kami diam saja.Karena sudah magrib kamipun pulang sama-sama.
              Pada saat setelah shalat subuh saya pergi lari pagi.Saya mulai  dari rumah dan berencana istirahat di jembatan dekat SMA.Saya pikir saya akan sendirian tapi ternyata di jalan saya bertemu para ibu dan bapak-bapak.Saya lari pagi jika saya libur sekolah saja.Jika saya lari pagi pada saat belum libur sekolah.saya takutnya pulang ke rumah kesiangan.dan jika pulang kerumah kesiangan pasti saat sekolah jadinya terlambat.
               Di hari dan pagi yang lain saya tidak lari pagi melainkan jalan-jalan.seperti biasanya banyak aku temukan ibu-ibu bapak-bapak. Seperti biasa juga saya jalan-jalan dari rumah kemudian berhenti hanya di SMP.Saat pulang ke rumah saya langsung mangambil pakaian,sepatu,yang kotor untuk saya cuci ke sungai. Jarak sungai dengan rumah saya sekitar seratus meter saja.setelah selesai mencuci saya langsung mandi.Meskipun airnya dingin tapi agar saya tetap segar saya memberanikan diri untuk mandi.
        Pada keesokan harinya saya dibangunkan oleh ibu pagi-pagi sekali untuk pergi ke kebun.Di kebun kami bersiap untuk menebang kayu.Kayu yang kami tebang kira-kira 6 pohon.Kami memilih pohon yang kering untuk ditebang agar saat dibawa pulang tidak terlalu berat.Kayu yang ditebang nantinya digunakan untuk keluarga yang akan begawe. Begawe dalam bahasa Indoesia berarti pesta atau acara syukuran. Begawe kali ini berupa syukuran atas kelahiran anak salah satu keluarga saya.Ternyata membawa pulang kayu bakar  yang cukup berat sangat melelahkan.  Di rumah kami disiapkan nasi beserta lauknya untuk kami makan sama-sama.
                Setelah libur hampir 2 minggu kamipun akhirnya masuk sekolah. Saat masuk sekolah kami tidak langsung belajar melainkan kami disuruh baris dengan teman kelas masing-masing. Kamipun bingung apa yang akan dilakukan bapak ibuk guru terhadap kami.Ternyata kami disuruh baris untuk disuruh salam-salaman.Kelihatannya banyak teman yang malu untuk memulai.Aku dan Deno Wahyudi teman sekelas saya terlebih dahulu  menuju bapak ibuk guru untuk salam-salaman.  Teman-teman yang lain mengikuti dengan senang hati. (SURYADI,kelas IXD  SMPN 1 SEMBALUN LOMBOK TIMUR NTB INDONESIA)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar